"Kawa Daun" adalah minuman yang diwariskan sejak zaman penjajahan dan telah berlangsung dari generasi ke generasi. Berasal dari daun kopi tua yang alami lalu disanggrai hingga kering kemudian direbus. Air rebusan yang berwarna coklat kehitaman ini ternyata menciptakan aroma yang khas dan sedap dicicipi. dicampur dengan gula pasir secukupnya akan menambah nikmat minuman ini. Kenikmatan akan lebih kental bila dihidangkan dalam wadah tempurung yang khusus dibuat untuk menyajikan kawa daun. Aroma kawa daun yang khas, rasa yang kelat (antara pahit dan manis) bercampur dengan aroma tempurung terkena siraman air kawa yang panas menyatu dalam satu cita rasa sangat tradisional.
Kawa Daun dan Gorengan
Disajikan saat sore ketika mentari bersembunyi dibalik puncak gunung merapi, udara dingin mulai menyapu lereng gunung dan lembah, menghangatkan suasana yang berangsur dingin menuju malam, lalu menciptakan kebersamaan bersama keluarga dan saudara. Membayangkan kenikmatan mencicipi kawa daun bersama gorengan di sebuah warung pinggir jalan di lereng merapi.
Tambah Nikmat dengan Campuran Susu Kental Manis
Daun Kopi Tua yang Telah Disanggrai dan Siap Untuk Direbus
Daun Kopi Tua yang Telah Disanggrai dan Siap Untuk Direbus
Salah satu tempat yang selalu ramai dikunjungi oleh penjajal aroma tradisional adalah warung kawa daun mangkuto di Tabek Patah, Tanah Datar. Warung ini berada di pinggir jalan antara Batusangkar-Bukittinggi kilometer 17.
Warung Kawa Daun Mangkuto Tabek Patah-Tanah Datar